Tugas
Kelompok 1
KOP SURAT DAN KOLOM KORAN
Makalah
Diajukan
untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Aplikasi Komputer
Dosen
Pembimbing:
Agus Susanti, M.Pd.I
Disusun
Oleh:
Mega Asyifa : 1611010422
Chaidar
Zakaria :
1611010446
FAKULTAS
TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI
RADEN INTAN LAMPUNG
TAHUN AKADEMIK 1438 H / 2017 M
KATA PENGANTAR
Innal Hamdalillahi
Nahmaduhu Wanasta'inuhu Wanastaghfiruhu Wana'udubillahi Min Syururi Anfusinaa
Wamin Sayyiati A'maalinaa, Man Yahdihillaahu Falaa Mudhillalah, Wamayyudhlil
Falaa Haadiyalah, Asyhadu Allaa Illaa Ha Illallahu Wa Asyhadu Anna Muhammadan
'Abduhu Wa Rosuuluh.
Qolallahu Ta’ala Fi
Kitabihi Al-Karim
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah
kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali kamu mati
melainkan dalam keadaan beragama Islam.
(QS. Ali Imran:3 ayat 102)
Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi Wa Sallam setiap memulai khutbah biasanya beliau bersabda,
أَمَّا
بَعْدُ فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى
مُحَمَّدٍ وَشَرُّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ
“Amma
ba’du. Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah kitabullah dan sebaik-baik
petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu ‘alaihi wa
sallam. Sejelek-jelek perkara adalah (perkara agama) yang diada-adakan,
setiap (perkara agama) yang diada-adakan itu adalah bid’ah, setiap bid’ah adalah
kesesatan.”
(HR.
Muslim no. 867)
Dalam riwayat An-Nasa’i
disebutkan,
وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِى
النَّارِ
“Setiap
kesesatan tempatnya di Neraka.”
(HR. An-Nasa’i no. 1578.
Hadits ini dikatakan shohih oleh Syaikh Al-Albani Rahimahullahu Ta’ala)
Alhamdulilhirobbil ‘Alamin, Allahuma Solli A’ala Muhammad. Puji
syukur kehadirat Allah سبحا نه وتعالى yang telah memberikan nikmat iman dan Islam kepada penulis,
karena berkat ridho-Nya penulis telah menyelesaikan makalah yang
berjudul: “Mendisain dan Menampilkan Microsoft Office Power Point” Sholawat serta salam tetap
tercurahkan kepada Rosulullah صلى الله عليه وسلم, serta keluarga, sahabat dan kita semoga
mendapat syafaatnya di Yaumil Qiyamah,
Amin.
Dalam kesempatan ini kami ingin mengucapkan
terimakasih kepada dosen kami yang telah banyak membimbing dalam penulisan
makalah ini. Kami
sadar masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini, untuk itu kami akan
menerima dengan senang hati atas nasihat, kritik dan saran yang akan memperbaiki kesalahan kami demi kelengkapan makalah ini, kami
hanya dapat berdo’a dan berusaha semoga Allah Subhanahu Wata’ala, menjadikan makalah
ini berguna untuk penulis
dan pembaca, umumnya
bagi kaum Muslimin Amin.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... .... iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ .... 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 2
A. Pengertian Kop Surat.............................................................................. 2
B. Pengertian Kolom Koran........................................................................ 3
C. Cara Membuat Kolam koran.................................................................... 3
D. Fungsi Kolam Koran............................................................................... 4
BAB III PENUTUP.......................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pesatnya kemajuan media informasi dewasa ini cukup memberikan kemajuan yang
signifikan. Media cetak maupun elektronik pun saling bersaing kecepatan
sehingga tidak ayal bila si pemburu berita dituntut kreativitasnya dalam
penyampaian informasi. Penguasaan dasar-dasar pengetahuan jurnalistik merupakan
modal yang amat penting manakala kita terjun di dunia ini. Keberadaan media
tidak lagi sebatas penyampai informasi yang aktual kepada masyarakat, tapi
media juga mempunyai tanggung jawab yang berat dalam menampilkan fakta-fakta
untuk selalu bertindak objektif dalam setiap pemberitaannya.
Salah satu media informasi
yang masih digunakan adalah surat kabar. Di dalam surat kabar, memuat halaman –
halaman yang berisi tentang artikel, berita, tajuk rencana, opini, lolom dan
masih banyak lagi. Tapi dalam makalah ini hanya akan membahas dua topik yaitu
kolom dan tajuk rencana. Dimana setiap topik akan dijelaskan secara terperinci.
B. Rumusan Masalah
1.
Apakah pengertian dari kop surat?
2.
Bagaimana cara membuat kolam koran?
3.
Bagaimana cara membuat kop surat?
4.
Apa fungsi dari kolam koran?
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam kop surat, setidaknya memiliki 5 bagian yang
harus dimuat
agar penermia surat bias mengetahui asal surat yang diterima dengan jelas. Kelima bagian dalam kop surat antara lain adalah sebagai berikut :
1.
Nama instansi terkait
2.
Alamat instansi
3.
Nomor telepon, fax, dan email
4.
Kode pos wilayah anda
5.
Logo
instansi
Kelima bagian di atas harus tertera di dalam kop surat.
Jangan sampai salah satu dari bagian dia tas tidak tercantum, karena bagian-bagian tersebut sangat penting keberadaannya.
1.
Buka
microsoft office word
2.
Kemudian
klik dua kali di posisi teratas dokumen untuk mengaktifkan fungsi Header. Di
bagian ribbon Design beri tanda centang pada opsi Different First Page.
Tujuannya agar kop hanya muncul di halaman pertama.
3.
Buat
table yang terdiri dari 2 kolom dan satu baris untuk mempermudah pembuatan kop
surat. caranya pilih menu insert-table, seperti gambar :
4.
Setelah
itu, bagian kiri di isi dengan lambang institut atau lambang lembaga diinginkan.
5.
Bagian
kanan di isi sesuai keinginan seperti contoh di bawah ini :
6. Untuk menghilangkan garis yang ada dan hanya
meninggalkan garis bawah maka kita pilih border and shading, sebelumnya kita
block dulu tablenya, contoh:
7. Selanjutnya,
kita pilih none pada settings dan pilih ketebalan garis sesuai keinginan dan
pilih style garis sesuai keinginan,
contoh:
Buatlah nama perusahaan
Anda, alamat dan sebagainya termasuk sebuah logo. Untuk memudahkan memposisikan
logo, klik kanan pada logo kemudian klik Text Wrapping – In Front of Text.
1.
Setelah
urusan teks dan logo selesai, sekarang kita ingin membuat garis di bagian bawah
kop sebagai pembatas. Caranya, di paragrap terakhir kop, enter satu kali
agar ada satu baris kosong. Nah Anda blok baris kosong tersebut – hanya di
baris tersebut – perhatikan gambar di bawah ini.
2.
Kemudian
klik menu border, tanda jarum yang di sebelah kanan Anda ya, bukan kotak
garisnya.
3.
Di
jendela borders and shading, tentukan lebar garis sesuai kebutuhan
kemudian klik posisi garis dan terakhir klik OK.
a)
Membuat
garis bisa juga menggunakan fungsi Shape, caranya klik menu Insert
– Shapes dan pilih jenis line atau garis.
b)
Lalu
klik dan tarik di posisi yang tepat, cara ini agak sulit dan butuh
kehati-hatian. Bentuk awalnya masih seperti ini. Sesuaikan lagi dengan
melanjutkan ke langkah berikutnya.
c)
Dengan
kursor aktif berada di garis tadi, Anda pastilah berada di menu Format. Di
bawah menu tersebut ada menu Shape Outline, klik dan di sana akan
ada pilihan warna, kemudian ada pilihan Weight yang dapat Anda
pergunakan untuk mengubah ketebalan garis.
d)
Di
sisi paling kanan Anda terdapat kotak yang nilainya bisa Anda ubah untuk
menyesuaikan posisi garis. Silahkan dicoba-coba untuk mengetahui masing-masing
fungsi.
e)
Dan
ini adalah hasil akhir kop surat yang baru saja kita buat.
Demikianlah tutorial
membuat kop surat menggunakan Microsoft Word 2007. Semoga dapat bermanfaat bagi
Anda, sampai jumpa di tutorial berikutnya.
Setelah sebelumnya membahas
cara membuat tabel di Microsoft Excel 2007 yang artikelnya dapat Anda baca di tautan
ini, hari ini TRL berikan panduan cara membuat
tabel di Microsoft Office 2007. Masih saudara sedarah, namun beda peruntukan.
1)
Pertama
klik tombol Start – All Programs – Microsoft Office – Microsoft Office
Word 2007.
2)
Setelah
aplikasi Microsoft Office berjalan buat judul tabel terlebih
dahulu.
3)
Tekan
enter kemudian klik menu ribbon Insert – Table kemudian
gerakkan kursor sesuai dengan jumlah kolom dan baris yang Anda butuhkan.
4)
Sekarang
tabel Anda seharusnya sudah tampil di bawah judul dokumen. Perhatikan, setiap
kali Anda mengklik area tabel maka ribbon akan berubah secara otomatis
ke area Design seperti yang saya tunjukkan di gambar ini. Di menu
ribbon Design inilah Anda dapat mengubah bentuk, warna, termasuk
menghapus dan menggambar tabel baru.
5)
Kita
coba ya, misalnya memberi warna pada baris atau kolom tertentu. Tandai dahulu
kolom atau baris yang hendak diberi warna. Kemudian dengan posisi masih di menu
Design Anda klik Shading dan pilih warna sesuai
selera.
6)
Hasilnya
seperti ini. Anda dapat mencoba beberapa menu yang ada agar makin paham dan
mahir.
7)
Kemudian
jika karena suatu sebab tiba-tiba tabel menjadi tidak rapi seperti ini,
bagaimana solusinya?
8)
Arahkan
kursor ke sudut paling kiri Anda sampai ada tanda plus seperti gambar di bawah
ini. Kemudian klik kanan dan temukan menu Distribute Columns Evenly
dan lihat hasilnya. Tabel akan kembali rata dan rapi.
9)
Lalu
bagaimana jika ingin menambah kolom baru? Itu juga sangat mungkin dilakukan.
Letakkan kursor di sisi paling kanan atau di posisi yang ingin Anda tambahkan
kolom baru. Boleh di awal atau di tengah. Kemudian klik kanan – Insert
dan klik Insert Columns to the Right atau pilih menu lain sesuai
orientasi yang Anda inginkan. Opsi untuk penambahan kolom di sebelah kanan,
jika ingin menambah di sebelah kiri Anda bisa memilih Insert Columns to the
left. Sedangkan untuk menambah baris silahkan pilih Insert Rows Above
(atas) atau Insert Rows Below (bawah).
10)
Kolom
baru berhasil ditambahkan.
Sampai di sini semoga sobat
sudah bisa membuat tabel sendiri dengan Microsoft Office 2007. Cara membuat
tabel di Microsoft Word 2007 ini tidak sama dengan versi Office 2000 atau 2003.
Terutama dari interface menu-menunya dan penamaan panel. Tetapi jika
Anda sudah paham membuat tabel di versi 2000 dan 2003, maka seharusnya tidak
akan menemui kesulitan saat menggunakan versi Office 2007.
Surat
adalah sarana komunikasi
untuk menyampaikan informasi tertulis oleh suatu pihak kepada pihak lain.
Fungsinya mencakup lima hal: sarana pemberitahuan, permintaan, buah pikiran,
dan gagasan; alat bukti tertulis; alat pengingat; bukti historis; dan pedoman
kerja.[1]
Pada umumnya, dibutuhkan perangko
dan amplop
sebagai alat ganti bayar jasa pengiriman. Semakin jauh tujuan pengiriman surat
maka nilai yang tercantum di perangko harus semakin besar juga.
Persia
dan Mesir
Pada awalnya, surat
berisikan dokumen-dokumen pemerintah yang biasa dikirimkan dari satu tempat ke
tempat lain dengan kuda
ataupun kereta kuda. Sistem pengiriman pos di
dunia dimulai di Mesir
sekitar tahun 2000 SM. Di Mesir, di mana pertukaran kebudayaan dengan Babilonia
terjadi, pembungkus surat atau amplop bisa berupa kain, kulit binatang, atau
beberapa bagian sayuran. Mereka juga membungkus pesan mereka menggunakan
lapisan tipis dari tanah
liat yang dibakar. Sedangkan kekaisaran Persia di
bawah kekuasaan Cyrus
sekitar tahun 600 SM menggunakan sistem pengiriman pesan yang terintegrasi.[2]
Pengendara kuda (Chapar) akan berhenti di titik-titik pos tertentu
(Chapar-Khaneh). Di sini, pengendara kuda akan mengganti kudanya dengan yang
baru untuk mendapatkan kecepatan maksimum dalam pengiriman pesan. Sistem ini
disebut dengan angariae.[3]
Tiongkok
Di sisi lain dunia, di Tiongkok,
sebuah pelayanan pos sudah dimulai sejak zaman Dinasti
Chou pada 1122-1121 SM. Seperti di Persia, surat
yang dikirimkan biasanya berisikan mengenai dokumen pemerintah. Sistem pengirimannya
terdiri atas beberapa orang yang bergantian menyampaikan pesan tiap radius
sembilan mil atau empat belas koma lima kilometer. Sistem ini semakin
berkembang dengan jangkauan yang lebih luas pada masa pemerintahan Dinasti Han
pada tahun 202 SM hingga tahun 220 ketika Tiongkok berhubungan dengan Romawi
dan sistem pelayanan pos mereka. [4]
India
Perkembangan pertumbuhan
dan kestabilan politik di bawah kekuasaan Kekaisaran Mauryan
(322-185 SM) memperlihatkan perkembangan infrastruktur di India
Kuno. Kaum Mauryan
mendirikan sistem pengiriman pesan, pendirian sumur umum, rumah peristirahatan,
dan fasilitas-fasilitas umum lainnya.[4]
Pengiriman pesan dilakukan menggunakan kereta terbuka yang ditarik kuda yang
disebut dengan Dagana.[5]
Selain itu, pada masa ini para penguasa juga melindungi tanah-tanah yang mereka
punya dengan mengirimkan pesan kepada polisi atau agen militer tempat mereka
berada dalam arus komunikasi seperti melalui pembawa pesan dan merpati pos.
Terkadang masyarakat awam juga mengirimkan surat kepada kerabatnya yang tinggal
berjauhan.[6]
Romawi
Kerajaan Romawi sendiri
memebangun sistem pelayanan pos paling canggih pada tahun 14 yang bersaing
dengan China oleh Kaisar
Augustus.[5]
Jangkauan sistem pelayanan pos ini mencakup seluruh dataran Mediterania
karena adanya kebutuhan penyampaian pesan dari pemerintah Romawi dan militer
antar provinsi. Kebutuhan ini memunculkan pembangunan jalan pos dengan beberapa
stasiun untuk pergantian pengantar pengirim pesan setiap seratus tujuh puluh
mil atau dua ratus tujuh puluh kilometer dalam periode waktu dua puluh empat
jam. Akan tetapi pada akhirnya sistem ini tidak mampu bertahan karena adanya
ketidakseimbangan antara jumlah surat yang dikirim dan waktu yang dibutuhkan
untuk pengiriman surat tersebut pada abad sembilan di Eropa.[2]
Renaisans
hingga saat ini
Walaupun kerajaan-kerajaan
di Barat mulai hancur, tidak berarti sistem pelayanan pos juga hilang begitu
saja. Sistem ini dipertahankan setidaknya hingga abad ke sembilan sebelum
akhirnya terpecah-pecah dan tidak digunakan lagi; berbeda dengan di Timur di
Kekaisaran Bizantium di
mana sistem tersebut bertahan lebih lama karena adanya penyerapan sistem
tersebut oleh kerajaan Islam di
Baghdad.
Dengan perkembangan bisnis
internasional yang semakin meluas, ada tuntutan seputar korespondensi bisnis.
Perusahaan-perusahaan mulai membangun pelayanan pos milik mereka sendiri.
Hingga abad 13 , hubungan antara pusat-pusat komersial bisnis Florence, Genoa,
dan Siena
telah berjalan dengan pusat komersial bisnis di Prancis
Utara. Hal ini menarik minat para pedagang di Eropa sehingga mereka memistiskan
untuk menyediakan jalur internasioanl untuk berita dan bisnis. Pada saat itu
pula sudah terdapat pelayanan pos antara Venesia
dengan Konstantinopel,
pusat kerajaan Islam pada saat itu.
Akan tetapi, dengan
menguatnya negara-bangsa di Eropa, muncul lah tuntuan mengenai hak privasi atas
surat yang dikirimkan. Usulan ini ditentang oleh pemerintah, di Prancis
khususnya oleh France Louis XI di
mana ia menciptakan Royal Postal Service.
Di sisi lain, pemerintah Inggris, Henry
VIII membangun pelayanan reguler menuju London.
Sayangnya kedua sistem tersebut bukanlah untuk umum, tetapi untuk orang-orang
pemerintahan. Surat-surat pribadi belum diakui hingga akhirnya pada tahun 1627
di Prancis diizinkan adanya pengiriman surat pribadi. Akhirnya pada 1680,
William Dockwra membuka pelayanan pos privat yang menggunakan metode prabayar.
Surat yang akan dikirimkan akan di cap untuk menujukan kapan dan kemana
surat-surat tersebut ditujukan.
Saat ini kemajuan sistem
pengiriman surat juga dipengaruhi oleh teknologi yang berkembang saat ini;
misalnya surat udara ataupun surat
elektronik. Surat udara pertama
berasal dari Paris
pada September 1870 yang mengangkut lima ratus pounds surat dari atas balon udara.[6]
Sedangkan surat elektronik pertama ditemukan pada 1970 oleh Ray Tomlinson.[9]
Layanan
pos di Indonesia
Perposan di Indonesia
sudah dimulai sejak zaman Kerajaan Majapahit , Sriwijaya,
dan Tarumanegara
dalam bentuk tertulis atau surat menyurat. Huruf yang digunakan adalah huruf Palawa
yang menjadi aksara Jawa di
kemudian hari.[10]
Surat-surat beredar di kalangan biarawan dan bangsawan seiring dengan masuknya Hindu
dan Buddha di
Indonesia. Pada waktu itu surat dibuat mengunakan batu, kayu,
maupun kertas.
Kertas di sini merujuk kepada bahan-bahan seperti kulit bambu
yang diiris tipis-tipis dan menggunakan daun lontar.
Lalu, kedatangan Belanda di
Indonesia juga turut memengaruhi perkembangan surat-menyurat di Indonesia. Pada
tahun 1596, Datanglah Cornelis de Houtman
yang membawa surat bagi raja-raja di Jakarta
dan Banten.
Pada waktu itu, surat yang beredar hanya ditujukan bagi pejabat resmi dan tidak
mengandung pemberitaan tentang kompeni di Indonesia. Selain itu, pada saat itu pula,
layanan pos walaupun sudah cukup maju, masih belum mencapai tahap teratur;
masih tergantung pada kapal kompeni yang berlayar dari pulau ke pulau.
Akhirnya, pada 26 Agustus 1746 dibangunlah kantor pos resmi pertama di Jakarta
oleh Gubernur
Jenderal G.W. Baron van Inhoff.
Tujuan dibangunnya kantor pos ini untuk memfasilitasi dan menjamin keamaaan
suarat-surat yang dikirim khususnya bagi mereka yang di luar Pulau Jawa.[11]
Pada masa pemerintahan Daendels
dibangun jalan raya pos Anyer-Panarukan pada 1809 yang diselesaikan dalam satu
tahun. Jalan ini terbetang sepanjang pantai utara Jawa
Barat hingga Jawa
Timur . Pembangunan ini terinspirasi dengan
pembangunan jalan pos di Kekaisaran Romawi dengan nama Cursus Publicus.
Dalam perjalanannya, terjadi berbagai perkembangan-perkembangan kecil seperti
adanya tarif untuk pos yang melintasi laut. Pada masa pemerintahan Jepang,
sempat dikenal pula Dinas Tabungan Pos untuk pengerahan uang bagi keperluan
militer Jepang.
Setelah merdeka, terjadi
pengambilalihan Jawatan Pos Telegraf dan Telpon (PTT) dari tangan jepang hingga
akhirnya pada 27 Desember 1945 berhasil dikuasai.[13]
Hari itu kemudian diperingati sebagai Hari Bakti Postel. Sejak saat itu, banyak
terjadi perombakan sistem pos yang ada, termasuk perluasan-perluasan wilayah
mencakup daearah-daerah yang sulit dijangkau.[7]
Jenis
surat
Surat secara umum
digolongkan menjadi tiga yaitu surat pribadi, surat dinas, dan surat niaga
apabila ditinjau dari segi bentuk, isi, dan bahasanya.[15]
Sedangkan apabila digolongkan berdasarkan berdasarkan pemakaiannya dapat dibagi
menjadi tiga yaitu surat pribadi, surat resmi, dan surat dinas.[1]
Surat
pribadi
Surat pribadi adalah surat
yang digunakan untuk kepentingan pribadi. Surat dapat berupa korespondensi
antara sesama teman atau keluarga. Ciri-ciri surat pribadi yaitu:
1.
Tidak
menggunakan kop surat
2. Tidak
ada nomor surat
3.
Salam
pembuka dan penutup bervariasi
4. Penggunaan
bahasa bebas, sesuai keinginan penulis
5. Format
surat bebas
Surat
resmi
Surat resmi adalah surat
yang digunakan untuk kepentingan resmi, baik perseorangan, instansi, maupun
organisasi; misalnya undangan, surat edaran, dan surat pemberitahuan. Ciri-ciri
surat resmi[16]:
1.
Menggunakan
kop surat apabila dikeluarkan organisasi
2. Ada
nomor surat, lampiran, dan perihal
3.
Menggunakan
salam pembuka dan penutup yang lazim
4.
Penggunaan
ragam bahasa resmi
5. Menyertakan
cap atau stempel dari lembaga resmi
6. Ada
aturan format baku
Bagian-bagian surat resmi:
·
Kepala/kop
surat
Kop surat terdiri dari:
1. Nama
instansi/lembaga, ditulis dengan huruf kapital/huruf besar.
2. Alamat
instansi/lembaga, ditulis dengan variasi huruf besar dan kecil
3. Logo
instansi/lembaga
·
Nomor
surat, yakni urutan surat yang dikirimkan
·
Lampiran,
berisi lembaran lain yang disertakan selain surat
·
Hal,
berupa garis besar isi surat
·
Tanggal
surat (penulisan di sebelah kanan sejajar dengan nomor surat)
·
Alamat
yang dituju (jangan gunakan kata kepada)
·
Pembuka/salam
pembuka (diakhiri tanda koma)
·
Isi
surat
Uraian isi berupa uraian
hari, tanggal, waktu, tempat, dan sebagainya ditulis dengan huruf kecil,
terkecuali penulisan berdasarkan ejaan yang disempurnakan (EYD) haruslah
menyesuaikan.
·
Penutup
surat
Penutup surat, berisi
1.
salam
penutup
2. jabatan
3.
tanda
tangan
4.
nama
(biasanya disertai nomor induk pegawai atau NIP)
·
Tembusan
surat, berupa penyertaan/pemberitahuan kepada atasan tentang adanya suatu
kegiatan
Surat
niaga
Surat niaga digunakan bagi
badan yang menyelenggarakan kegiatan usaha niaga seperti industri dan usaha
jasa. Surat ini sangat berguna dalam membangun hubungan dengan pihak luar
sehingga harus disusun dengan baik. Surat niaga terdiri atas surat jual beli,
kwintansi, dan perdagangan; dan dapat dibagi atas surat niaga internal dan
surat niaga eksternal.[8] Salah
satu contoh dari surat niaga adalan surat penawaran dan surat penagihan.
Surat
dinas
Surat dinas digunakan untuk
kepentingan pekerjaan formal seperti instansi dinas dan tugas kantor. Surat ini
penting dalam pengelolaan administrasi dalam suatu instansi. Fungsi dari surat
dinas yaitu sebagai dokumen bukti tertulis, alat pengingat berkaitan fungsinya
dengan arsip, bukti sejarah atas perkembangan instansi, dan pedoman kerja dalam
bentuk surat keputusan dan surat instruksi.[9]
Ciri-ciri surat dinas:[10]
1. Menggunakan
kop surat dan instansi atau lembaga yang bersangkutan
2. Menggunakan
nomor surat, lampiran, dan perihal
3. Menggunakan
salam pembuka dan penutup yang baku
4.
Menggunakan
bahasa baku atau ragam resmi
5. Menggunakan
cap atau stempel instansi atau kantor pembuat surat
6.
Format
surat tertentu
Surat
lamaran kerja
Surat lamaran kerja adalah
surat yang dibuat dan dikirimkan oleh seseorang yang ingin bekerja di sebuah
kantor, perusahaan ataupun instansi tertentu. Surat lamaran pekerjaan termasuk
surat dinas atau resmi. Oleh karena itu, terdapat aturan-aturan tertentu yang
harus diperhatikan dalam penulisannya. Secara umum surat memiliki bagian-bagian
seperti berikut ini.:
·
Tempat
dan tanggal pembuatan surat
·
Nomor
surat
·
Lampiran
·
Hal
atau perihal
·
Alamat
tujuan
·
Salam
pembuka
·
Isi
surat yang terbagi lagi menjadi tiga bagian pokok yaitu :
1.
Paragraf
pembuka
2.
Isi
surat
3.
Paragraf
penutup
4.
Salam
penutup
5.
Tanda
tangan dan nama terang
Surat
elektronik
Surat elektronik atau surel
merupakan surat yang pengirimannya berbasis pada penggunaan internet. Pada
awalnya, perusahaan bernama Olt Break and Newman dikontrak oleh Departemen
Pertahanan Amerika Serikat untuk membuat ARPANET
pada 1969.[7]
ARPANET ini singkatan dari Advanced Research Projects Agency Network
yang bertujuan untuk meciptakan metode komunikasi antara intitusi pendidikan
dengan militer.[18]
Pada tahun 1971, Ray
Tolimson bertugas dalam proyek SNDMSG
yang berfungsi untuk mengirim dan menerima pesan dalam mesin yang sama. Ray
awalnya bereksperimen dengan SNDMSG untuk meninggalkan pesan di komputer
sehingga muncul lah protokol CYPNET
yang mampu mengirimkan pesan ke komputer lain yang masih berada dalam jaringan
ARPANET. Ini lah yang menjadi cikal bakal surat elektronik.[11]
Dalam Bahasa Indonesia
Surat Elektronik sering disingkat dengan kata surel, yang dalam bahasa
inggrisnya adalah email atau electric mail.
Untuk mengakses surel, kita
bisa memilih salah satu cara. Pertama dengan menggunakan browser seperti
Internet
Explorer atau Mozilla
Firefox. Surel dengan basis browser biasanya
menyediakan layanan tersebut secara gratis. Kedua dengan program pengakses
surel seperti Microsoft
Outlook. Keuntungannya kita tidak harus selalu
membuka internet untuk membuka surel yang ada.
C.
Cara
Membuat Kolom (Columns) Di Ms.
Word
Fungsi
columns pada microsoft office word berfungsi untuk membagi tulisan menjadi
beberapa bagian sehingga dalam satu lembar kerja terdapat tulisan yang
dibagi-bagi menjadi sebuah kolom. Cara membuat kolom pada ms word memang sangat
mudah, akan tetapi untuk para pengguna baru akan menjadi sulit dan
membingungkan. Untuk itu pada kesempatan ini Tutorial komputer akan berbagi
tentang cara membuat kolom (columns) pada microsoft office word.
Pada dasarnya kolom pada microsoft word dalam tampilan
default, hanya ditampilkan dalam satu kolom saja, akan tetapi dengan fitur
Columns yang ditawarkan oleh microsoft office word anda bisa membuat artikel
atau karya tulis menjadi beberapa kolom. Anda
bisa membagi menjadi 2 kolom, 3 kolom, left kolom ataupun sesuai dengan
keinginan anda. Untuk membuat sebuah tulisan dengan beberapa kolom ikuti
langkah-langkah berikut:
1. Buka lembar
kerja ms word anda yang sudah berisi artikel yang akan dibagi menjadi beberapa
kolom
2. Blok
tulisan yang akan di buat kolom. Anda bisa membuat kolom untuk satu paragraf
saja atau semua tulisan yang ada dalam lembar kerja anda. jika anda ingin
membuat kolom untuk semua tulisan yang ada pada lembar kerja anda, anda tingga
klik CTRL+A untuk mem-blok semua tulisan, atau anda juga dapat menyeleksi
sebagian saja.
3.
Selanjutnya
klik menu page layout, kemudia pilih menu columns pada group page setup.
4.
Pilih two untuk membagi menjadi 2 kolom, three untuk membagi menjadi 3 kolom,
left untuk membagi kolom dengan ukuran lebih kecil dibagian kiri dan right
unruk membagi kolom dengan ukuran lebih besar dibagian kanan.
5.
Untuk edit kolom yang sudah dibuat, ulangi langkah no. 3 dan pilih more
columns.
·
Cara Lainnya,
- Pilih orientasi kertas, pada Page
Layout tab, Page Setup grup, klik Orientation. Pilih Portrait
atau Landscape.
- Pilih kumpulan teks seperti contoh berikut.
- Pada Page Layout tab, Page Setup grup, klik Columns.
- Pilih Two untuk membuat
dua kolom.
- Pada contoh ini terdiri dari dua bagian:
a.
Judul (Lorem Ipsum) = satu kolom.
b.
Isi = dua kolom.
- Pada kolom, teks akan mengalir
sampai batas bawah halaman kemudian baru berpindah ke kolom selanjutnya.
- Jika Anda tidak menginginkan
teks sampai batas bawah halaman maka dapat menggunakan Column Break.
BAB III
PENUTUP
Prinsip kami selama
itu sesuai dalil Al-Qur’an, Hadits, pemahaman dalil para sahabat, pemahaman
dalil para ‘Ulama dari zaman ke zaman dan pemahaman dalil dari Bahasa Arab yang
luas, maka kami terima.
Kami sangat menerima dan berterima
kasih pada setaip yang mengkritik kami, kalau ternyata kami memang salah maka
kami siap untuk dikritik, karena kritik yang membangun dan kebenaran itu adalah
barang carian kami.
Demikian materi yang kami
tulis, yang benar semuanya itu dari Allah dan yang salah itu dari kekurangan
ilmu kami dan dari syaitan, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca, karena
kami adalah hamba Allah Subhanahu Wata’ala yang tidak lepas dari salah
dan lupa, Wallahu ‘Alam, semoga
Allah Subhanahu Wata’ala menjadikan materi ini berguna untuk penulis dan pembaca, umumnya bagi kaum
Muslimin, Amin.
DAFTAR
PUSTAKA
Aiyangar,
Sakkottai Krishnaswami; SLC. Krishnaswami A. (2004). Ancient India:
Collected Essays on the Literary and Political History of Southern India.
Asian Educational Services. ISBN
0-8018-8359-8.
Direktorat
Jenderal Pos dan Telekomunikasi. (1980). Sejarah Pos dan Telekomunikasi
Indonesia, Volume 1-3. Jakarta: Departemen Perhubungan
Dorn,
Harold; MacClellan, James E. (2006). Science and Technology in World
History: An Introduction. Johns Hopkins University Press. ISBN
0-8018-8359-8.
Mazumdar,
Mohini Lal (1990). The Imperial Post Offices of British India. Calcutta:
Phila Publications. ISBN
1006695381
Prasad,
Prakash Chandra (2003). Foreign Trade and Commerce in Ancient India.
Abhinav Publications. ISBN
81-7017-053-2
Oxford:
Learner's Pocket Dictionary. (2007). Oxford: Oxford University Press
[7] Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi.
(1980). Sejarah Pos dan Telekomunikasi Indonesia, Volume 1-3. Jakarta:
Departemen Perhubungan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar